Jumat, 22 April 2011

ANALISIS MISI DALAM PENDEKATAN SISTEM


PENDAHULUAN
Dalam bidang pendidikan, seringkali masalah-masalah diidentifikasi dalam bentuk global sehingga menyulitkan pemecahannya. Keadaan ini tentunya hanya memberikan jawaban yang umum dan mungkin tidak dapat menyentuh masalah sebenarnya. Proses yang dapat menjawab masalah ini adalah dengan menguraikan masalah global tersebut secara terperinci dan terfokus. Pemecahan masalah akan lebih efisien dan efektif lagi apabila masalah diuraikan dengan skala prioritas untuk diseleksi dan dianalisis.
Setiap masalah yang diseleksi, dipecahkan, dan hasil pemecahan yang diimplementasikan akan membantu untuk pencapaian tujuan suatu sistem. Dengan memandang upaya menganalisis masalah ini sebagai bagian dari penyelesaian masalah, maka perlu dilakukan sistem analisis secara umum dan analisis misi secara khusus supaya dapat menyelesaikannya dengan terperinci dan terfokus.

PEMBAHASAN                                    
A.  Misi 
Misi adalah keseluruhan aktivitas, masukan, keluaran atau hasil; merupakan hal yang komplit atau hal yang dapat merubah kondisi sesuatu atau seseorang, menjadi sempurna. Analisis misi adalah suatu penentuan “kemana tujuan kita", “bagaimana kita akan tahu bahwa kita telah sampai pada tujuan , “dan” “apa langkah-langkah yang harus diambil untuk sampai pada tujuan”.
Panduan misi adalah penggunaan seluruh waktu, sumber daya fisik, dan personel. Setiap kali  dolar dihabiskan, atau setiap kali seseorang melakukan suatu tugas, atau sumber daya fisik yang dikeluarkan, maka ada kesempatan yang hilang Dengan kata lain, sumber daya digunakan untuk melakukan beberapa jenis pekerjaan lain. Tujuan dari misi subsistem adalah untuk memastikan bahwa setiap dolar yang dikeluarkan, setiap tugas dikerjakan, dan setiap sumber daya yang dikeluarkan memberi kontribusi lebih dikeluarkan untuk tujuan nyata (misi) dari sistem daripada jika itu telah dihabiskan dengan cara lain.
Dalam melakukan perencanaan pendidikan, seorang perencana harus secara konsisten mengembangkannya berdasarkan data analisis yang telah diperoleh, dan perencana harus yakin bahwa data yang diperoleh harus lengkap, benar, teliti,dan up to date. Hal ini sangat penting bagi suatu  Analis Sistem.
Sebelum dijelaskan lebih jauh tentang Analisa Misi ,  maka perlu diketahui  terlebih dahulu pengertian Visi.
Visi adalah suatu cita-cita yang menjadi harapan sekolah; atau dapat diartikan visi adalah suatu impian yang ingin dicapai oleh sekolah.  Visi juga dapat dilihat sebagai pandangan ke depan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
  1. Berorientasi ke masa depan yang lebih baik, bukan “status quo”
  2. Antisipasi tentang kecenderungan perkembangan sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang dianut organisasi
  3. Keunikan (kekhasan) dan kompetensi yang ditonjolkan
  4. Standar keunggulan, mewujudkan cita-cita yang tinggi da ambisi yang kuat
  5. Rangsangan inspirasi, antuasiasme, dan komitmen
  6. Kejalan atau sebagai arah untuk mencapai tujuan
Untuk lebih jelasnya terkait dengan upaya pembentukan visi ini, Beare et.al. (1993) menawarkan beberapa pedoman dalam pembentukan visi, yaitu:
  1. Visi seorang pemimpin sekolah mencakup gambaran tentang masa depan sekolah yang diinginkan.
  2. Visi akan membentuk pandangan pemimpin sekolah tentang apa yang menyebabkan keutamaan atau keunggulan sekolah.
  3. Visi seorang pemimpin sekolah juga mencakup gambaran masa depan sekolah yang diinginkan di mata sekolah lain dan masyarakat secara umum.
  4. Visi seorang pemimpin juga mencakup gambaran proses perubahan yang diinginkan berdasarkan masa depan terbaik yang hendak dicapai.
  5. Masing-masing aspek visi pendidikan dalam sekolah merefleksikan asumsi-asumsi, nilai-nilai, dan keyakinan-keyakinan yang berbeda-beda tentang (a) watak dan sifat manusia; (b) tujuan pendidikan dalam sekolah; (c) peran pemerintah, keluarga, masyarakat terhadap pendidikan dalam sekolah; (d) pendekatan-pendekatan dalam pengajaran dan pembelajaran; dan (e) pendekatan-pendekatan terhadap manajemen perubahan.
Secara sederhana, misi dapat dipandang sebagai suatu rumusan tugas, kewajiban dan wewenang organisasi dalam rangka pengembangan sumberdaya manusia dan pengembangan bidang ilmu serta dalam rangkan pengabdian diri pada sekolah.  Rumusan misi biasanya didasarkan pada Visi Organisasi.  Misi sekolah dapat dilihat sebagai tindakan merealisasikan visi sekolah yang telah dirumuskan.  Misi sekolah harus mampu mengakomodasikan semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah, untuk itu misi merupakan rumusan tindakan untuk memenuhi semua kepentingan kelompok yang terkait dengan sekolah. Rumusan misi harus selalu berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi yang harus diemban oleh kepala sekolah, kelompok masyarakat yang berkepentingan, dan instansi terkait dengan sekolah

B. Elemen Analisis Misi

Analisis misi mempunyai dua elemen penting, yaitu:
  1. Objektif Misi dan pengembangan syarat tercapai target
  2. Profil Misi
Dibawah ini akan dijelaskan arti dan prosedur penerapan kedua elemen tersebut.
a. Objektif Misi
Objektif misi adalah persyaratan yang sangat tepat dalam pelaksanaan analisis misi karena hasilnya akan lebih spesifik. Objektif misi mempunyai tujuan untuk memenuhi suatu kebutuhan. Maksud dari pembuatan objektif misi ini adalah untuk menterjemahkan suatu maksud ke dalam suatu pernyataan tentang hasil (mission, outcomes). 
Dengan demikian, objektif misi merupakan proses pelaksanaan yang nyata dan memberikan spesifikasi hasil secara kuantitaf. Perlu diingat bahwa objektif misi berhubungan dengan produk, keluaran atau hasil. Karena itu suatu objektif misi harus dapat menerangkan persyaratan yang diharapkan :
1.      Apa hasil atau pelaksanaan yang dapat ditunjukkan?
2.      Siapa dan apa yang akan menunjukkan hasil atau pelaksanaanya?
3.      Dalam kondisi yang bagaiamana hasil atau pelaksanaan ditunjukkan?
4.      Apa kriteria khusus yang digunakan untuk menyatakan hasil atau pelaksaan anya telah tercapai?
5.      Tidak ada terjadi kesalahpahaman terhadap yang akan diselesaikan.
Perlu diketahui bahwa objektif misi memiliki ciri-ciri yaitu :
1.      Harus dapat dimengerti oleh setiap pelaksana tugas dan penilai
2.      Semua dari syarat-syarat untuk hasil harus berisi dasar untuk penilaian.
3.      Harus dapat diukur, valid, dan tidak membingungkan atau meragukan.

Syarat tercapainya target
Syarat tercapainya target haruslah memenuhi kriteria-kriteria yang mengarah kepada suatu tujuan dan keberhasilan yang dapat diukur dengan berpedoman pada fungsi dan kegunaannya, hasil, tujuan, batasan, atau aturan-atuaran untuk pengembangan hasil. Semua kriteria-kriteria itu dapat mencakup kategori bagaimana produk harus dilaksanakan, dalam keadaan apa tugas harus dilaksanakan, ciri-ciri produk, spesifikasi, dan batasan hasil serta pengembangan produk.
Dengan demikian, untuk menyatakan tercapainya suatu target dalam sebuah misi haruslah memenuhi spesifikasi yang tepat dipakai untuk mengukur/menilai berhasil tidaknya misi. Spesifikasi tersebut antara lain :
  1. Spesifikasi-spesifikasi yang menyatakan criteria yang dipakai untuk mengukur hasil akhir misi.
  2. Spesifikasi-spesifikasi yang menyatakan konteks atau syarat dengan mana produk dihasilakn, seperti misalnya lingkungan, biaya, personalia, dan sebagainya.

Halangan atau rintangan
Tantangan dan hambatan dapat diatasi dengan beberapa cara :
  1. Mungkin kita dapat merubah objektif misi atau persyaratan tercapainy a target.
  2. Mungkin kita dapat menyingkirkan halangan itu dengan mengadakan cara baru atau cara yang berlainan untuk memenuhi persyaratan.
  3. mencari “kompromi” yang berhubungan dengan persyaratan pencapaian target.
  4. mungkin untuk tidak melanjutkannya.

DAFTAR PUSTAKA

Johnson, Kast, Rosenzweigh. 1973. The Theory and management of  System McGraw-hill Kogakusha, Ltd. Tokyo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar