1 Perbedaan teori belajar Vegotsky dengan bandura
Teori belajar bandura | Teori belajar Vegotsky |
Prinsip belajar · Dapat berfikir dan mengatur tingkah laku sendiri, bukan semata-mata menjadi objek pengaruh lingkungan · Melibatkan interaksi orang satu dengan yang lain · Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). · Totalitas dilakukan oleh si belajar Asas belajar · Dilihat berdasarkan lingkungan sekitar dimana lingkungan tersebut memberikan kesempatan yang luas kepada individu untuk memperoleh keterampilan yang kompleks dan kemampuan melalui pengamatan terhadap tingkah laku model dan konsekuensinya Komponen belajar · Atensi yaitu diperhatikan secara cermat · Retensi yaitu mengingat kembali dengan pengkodean tingkah laku secara simbolik menjadi kode-kode visual dan verbal yang dipengaruhi oleh perkembangan si belajar · Reproduksi motorik · Motivasi dan penguatan | · Teori belajar memberi penekanan pada hakekat sosiokultural dari pembelajaran, yakni perkembangan kognitif seseorang dilihat dari social budayanya dan sejarahnya. · Teori belajar Vygotsky disebut dengan pendekatan Co-Konstruktivisme artinya perkembangan kognitif seseorang disamping ditentukan olehindividu sendiri secara aktif, juga ditentukan oleh lingkungan sosial yang aktif pula · Anak memperoleh kesempatan yang luas untuk mengembangkan zona perkembangan proximalnya atau potensinya melalui belajar dan berkembang · Pembelajaran perlu dikaitkan dengan tingkat perkembangan potensilanya dari tingkat perkembangan aktualnya · Anak diberi kesempatan yang luas untuk mengintegrasikan pengetahuan deklaratif yang telah dipelajarinya dengan pengetahuan procedural yang dapat digunakan untuk melakukan tugas-tugas dan memecahkan masalah · Proses belajar dan pembelajaran tidak bersifat transfer tetapi lebih merupakan kokontruksi, yaitu suatu proses mengkonstruksi pengetahuan atau makna baru secara bersama-sama antara semua pihak yang terlibat didalamnya |
Penerapan teori belajar Bandura Guru harus mempertimbangkan kemampuan verbal siswa saat akan merencanakan modeling. Misalnya guru memberikan contoh kepada siswa bagaimana cara memperbaiki komputer, mungkin siswa tidak memiliki keterampilan komputer yang dibutuhkan dalam memperbaiki komputer tersebut. Jadi peran guru adalah harus mengetahui proses pembentukan perilaku siswa. Jika siswa memperhatikan, menyimpan dan mampu melakukan perilaku yang dipelajari lewat observasi itu, siswa harus memiliki dorongan untuk melakukannya. Jadi guru harus mengetahui motivasional dengan cara memberikab pujian, nilai, tanda jasa, atau penghargaan oleh guru, hal ini untuk mempengaruhi kinerja mereka bukan untuk mempengaruhi belajar. Model yang efektif untuk tujuan pendidikan dengan memakai film, televise, ceramah, tape, demonstrasi dan display, dengan mempertimbangkan empat komponen proses belajar yaitu : atensional, retensional, motor, dan motivasional dari siswa. | Penerapan teori belajar Vegotsky Penerapan teori cultural dalam pendidikan dapat terjadi pada 3 jenis pendidikan yaitu: · Pendidikan informal (keluarga) Pendidikan anak dimulai dari lingkungan keluarga, dimana anak pertama kali melihat, memahami, mendapatkan pengetahuan, sikap dari lingkungan keluarganya. Oleh karena itu perkembangan prilaku masing-masing anak akan berbeda manakala berasal dari keluarga yang berbeda, karena factor yang mempengaruhi perkembangan anak dalam keluarga beragam, misalnya: tingkat pendidikan orang tua, factor ekonomi keluarga, keharmonisan dalam keluarga dan sebagainya. Pendidikan dalam keluarga sangat berpengaruh sekali dalam perkembangan anak, karena kehidupan anak lebih banyak dalam lingkungan keluarga. Anak mempelajari tradisi yang berlaku dalam keluarganya yang diwariskan oleh kedua orang tuanya. Meskipun begitu kadang-kadang lingkungan di luar keluarga lebih besar pengaruhnya. Jelaslah dalam keluarga anak belajar sosio cultural dalam keluarga. · Pendidikan nonformal. Pendidikan nonformal yang berbasis budaya banyak bermunculan untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku pada anak , misalnya kursus membatik, kursus menjahit, sanggar tari tradisi, dan banyak lagi. Pendidikan ini diberikan untuk membekali anak hal-hal tradisi yang berkembang dilingkungan social masyarakatnya. · Pendidikan formal. Aplikasi teori cultural pada pendidikan formal dapat dilihat dari beberapa segi antara lain: 1). Kurikulum. Khususnya untuk pendidikan di Indonesia pemberlakuan kurikulum pendidikan sesuai Peraturan Menteri nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan KTSP, Peraturan Menteri nomor 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi, dan Peraturan Menteri nomor 22 tahun 2006 tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar, jelas bahwa pendidikan di Indonesia memberikan pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap kepada anak untuk mempelajari sosio cultural masyarakat Indonesia maupun masyarakat internasional melalui beberapa mata pelajaran yang telah ditetapkan. Beberapa mata pelajaran diantaranya: pendidikan kewarganegaraan, pengetahuan social, muatan local, kesenian, dan olah raga. Hal itu tercermin dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar dari masing-masing mata pelajaran yang telah ditetapkan 2). Siswa. Dalam pembelajaran KTSP anak mengalami pembelajaran secara langsung ataupun memelui rekaman. Oleh sebab itu pengetahuan, ketrampilan , nilai dan sikap bukan sesuatu yang verbal tetapi anak mengalami pembelajaran secara langsung. Selain itu pembelajaran memberikan kebebasan anak untuk berkembang sesuai bakat, minat, dan lingkungannya pencapaiannya sesuai standar kompetensi yang telah ditetapkan. 3). Guru Guru bukanlah nara sumber segala-galanya, tetapi dalam pembelajaran lebih berperanan sebagai fasilitator, mediator, motivator, evaluator,desainer pembelajaran dan tutor. Masih banyak peran yang lain, oleh karenanya dalam pembelajaran ini peran aktif siswa sangat diharapkan, sedangkan guru membantu perilaku siswa yang belum muncul secara mandiri dalam bentuk pengayaan, remedial pembelajaran. |
2 Perbedaan teori belajar Gagne dengan teori belajar Ausubel dan berhubungan Advanced Organizing dan penerapanya
Teori belajar Gagne | Teori belajar Ausubel |
· Pengorganisasian pembelajaran ada dua jenis prasyarat belajar yaitu a. Prasyarat belajar utama yaitu keterampilan-keterampilan tingkat lebih rendah yang harus dikuasai pebelajar agar dapat belajar keterampilan yang baru Contoh: siswa harus dapat menguasai pelajaran akuntansi menengah pertama sebelum lanjut ke pelajaran akuntansi menengah lanjutan b. Prasyarat belajar pendukung yaitu kapabilitas-kapabilitas yang dapat memudahkan belajar tetapi tidak mutlak menyebabkan terjadinya belajar. Menguasai kapabilitas ini hanya akan menyebabkan belajar hal baru menjadi lebih mudah atau lebih cepat. · Hirarki belajar yaitu a. Penyusunan hirarki belajar hanya diperlukan untuk ranah keterampilan intelaktual. Itupun hanya dilakukan pada isi yang memiliki hubungan prasyarat belajar, sedangkan isi-isi yang tidak memiliki hubungan prasyarat belajar dengan menggunakan struktur seperti struktur konseptual, procedural, atau teoriritik b. Hirarki belajar menunjukkan keterampilan intelektual yang harus dipelajari (dikuasai). · Hirarki belajar dapat dipakai sebagai landasan untuk menetapkan kemampuan apa yang sudah dikuasai pebelajar dan sekaligus untuk mendiagnosis kemampuan-kemampuan khusus apa yang belum dikuasai. | · Adanya struktur kognitif yaitu factor utama yang berpengaruh terhadap proses belajar dan retensi materi baru. Dalam struktur kognitif, pengetahuan diorganisasi secara hirarki, dimana pengetahuan yang lebih umum, inklusif dan abstrak membawahi pengetahuan baru yang lebih spesifik dan konkrit. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pemahaman serta retensi materi baru secara maksimmal dibutuhkan “introductory material at a higher level of abstraction, generality, and inclusiveness than the learning task it self” yang disebut advance organizes. · Fungsi dari organizer adalah untuk menyediakan ideational scaffolding yaitu tempat mengaitkan pengetahuan baru yang lebih rinci, agar dapat dipahami dan diingat dengan lebih baik. selain itu, organizer yang diberikan sebelum materi dipelajari, dapat menunjukkan perbedaan serta persamaan antara konsep dalam materi baru dengan konsep yang dimanfaatkan semaksimal mungkin, maka isi pembelajaran perlu disusun sesuai dengan bagaimana pengatahuan itu diterima dan ditata dalam sytem ingatan manusia. · Dua prinsip yang berhubungan pemprogaman isi materi pembelajaran secara efisien serta dapat diterapkan pada semua bidang pengetahuan adalah prinsip progressive differentiation dan integrative differentiation, akan terjadi pemahaman serta penyimpan informasi secara optimal. · Tujuan pembelajaran advanced organizer adalah untuk menjelaskan, mengintergrasikan dan saling menghubungkan materi yang telah dipelajari dengan materi baru · Organizer disajikan pada tingkat yang umum, abstrak serta konseptual dan berfungsi untuk menjelaskan, memadukan, mengubungkan isi materi baru dengan konsep dalam struktur kognitif, maka diharapkan organizer dapat memperkuat susunan struktur kognitif yang dimiliki pebelajar. |
Penerapan teori belajar Gagne 1. Menarik Perhatian (Gaining Attention) 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran (informing learners of the objective) 3. Mengingatkan konsep/prinsip yang telah dipelajari (Stimulating recall of prior learning) 4. Menyampaikan materi pembelajaran (Presenting the stimulus) 5. Memberikan bimbingan belajaran (Providing “Learning Guidance”) 6. Memperoleh unjuk kerja siswa (eliciting performance) 7. Memberikan umpan balik (Providing feedback) 8. Menilai hasil belajar (Assessing performance) 9. Memperkuat retensi dan transfer belajar (Enhancing retention and transfer) Contoh : penerapan pada bidang studi akuntansi Guru menerangkan materi pelajaran akuntansi perusahaan jasa dengan menggunakan media yang menarik baik melalui dan guru mampu menarik perhatian siswa dan memberikan suasana pelajaran yang menyenangkan. Memberikan materi-materi yang cukup guna pemahaman pelajaran dalam membuat jurnal dan member langkah-langkah dalam penyusunan pembuatan jurnal. Disela-sela materi guru dapat memberikan motivasi kepada siswa dan memberikan penguatan guna memberikan rangsangan untuk termativasi belajar. Setelah semua pelajaran selesai maka pertemuan berikutnya guru dapat menanyakan materi ajar sebelumnya dan melanjutkan materi berikutnya. Setelah semua selesai maka guru dapat memberikan posttest atau pretest untuk memberikan umpan balik kepada siswa maupun kepada guru sampai sejauh mana materi ajar yang telah disampaikan oleh guru. | Penerapan teori belajar Ausubel 1. Menentukan tujuan-tujuan instruksional 2. Mengukur kesiapan peserta didik (minat, kemampuan, struktur kognitif)baik melalui tes awal, interviw, pertanyaan dll. 3. Memilih materi pelajaran dan mengaturnya dalam bentuk penyajian konsep-konsep kunci 4. Mengidentifikasikan prinsip-prinsip yang harus dikuasai peserta didik dari materi tsb. 5. Menyajikan suatu pandangan secara menyeluruh tentang apa yang harus dikuasai pesertadidik 6. Membuat dan menggunakan “advanced organizer” paling tidak dengan cara membuat rangkuman terhadap materi yang baru disajikan, dilengkapi dengan uraian singkat yang menunjukkan relevansi (keterkaiatan) materi yang sudah diberikan dengan yang akan diberikan 7. Mengajar peserta didik untuk memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang sudah ditentukan dengan memberi fokus pada hubungan yang terjalin antara konsep yang ada 8. Mengevaluasi proses dan hasil belajar |
3 Hukum genetic tentang perkembangan (genetic Law of Development) menurut Vygotsky
Menurut Vygotsky jalan pikiran seseorang harus dimengerti dari latar sosial budaya dan sejarahnya artinya untuk menelusuri asal usul jalanpikiran seseorang dengan cara menelusuri asal usul tindakan sadarnya dari interaksi sosial (aktivitas dan bahasa yang digunakan) yang dilatari oleh sejarah hidupnya.
Peningkatan fungsi-fungsi mental berasal dari kehidupan sosial atau kelompoknya, bukan dari individu itu sendiri. Kondisi sosial sebagai tempat penyebaran dan pertukaran pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai sosial budaya. Anak-anak memperoleh berbagai pengetahuan dan ketrampilan melalui interaksi sehari-hari baik lingkungan sekolah maupun keluarganya secara aktif. Perolehan pengetahuan dan perkembangna kognitif sesuai dengan teori sosiogenesis yaitu kesadaran berinteraksi dengan lingkungan dimensi sosial yang bersifat primer dan demensi individual bersifat derivatif atau turunan dan sekunder, sehingga teori belajar Vygotsky disebut dengan pendekatan Co-Konstruktivisme artinya perkembangan kognitif seseorang disamping ditentukan olehindividu sendiri secara aktif, juga ditentukan oleh lingkungan sosial yang aktif pula. Ada 4 konsep pensting dalam teori sosiogenesis Vygotsky tentang perkembangan kognitif sesuai dengan revolusi sosiokoltural dalam teori belajar dan pembelajaran yaitu genetic law of development, zona of proximal development dan mediasi
Menurut Vygotsky, istilah zona of proximal development (ZPD) yaitu untuk tugas-tugas yang terlalu sulit untuk dikuasai sendiri oleh anak-anak, tetapi yang dapat dikuasai dengan bimbingan dan bantuan dari oaring-orang dewasa atau anak-anak yang lebih terampil. Batas ZPD yang lebih rendah ialah level pemecahan masalah yang dicapai oleh seseorang anak yang bekerja secara mandiri. Dan batas yang lebih tinggi ialah level tanggung jawab tambahan yang dapat di terima oleh anak dengan bantuan seorang instruktur yang mampu.. penerapan Vygotsky pada ZPD menegaskan perkembangan kognitif dan peran pengajaran dalam peran pengajaran dalam perkembangan social. setiap kemampuan seseorang akan tumbuh dan berkembang melewati dua aturan yaitu tataran social tempat dimana mereka tinggal dan membentuk lingkungan sosialnya, dan tataran psikologisnya. Dimana kedua aturan ini nantinya membentuk prilaku seseorang. Apabila tataran social disekitarnya bagus maka dapat membentuk kepribadian yang bagus pula, begitu juga sebaliknya. Dimana lingkungan social dapat mempengaruhi kepribadian yang mampu memunculkan perubahan dan perkembangan yang tidak sekedar berupa transfer atau pengalihan. Belajar dan berkembang merupakan satu kesatuan dan saling menentukan.
Penerapan gagasan Vygotsky mengenai reconstruction of knowledge social setting dalam konteks pembelajaran adalah bahwa setiap perencanaan dan implementasi pembelajaran perhatian guru harus dipusatkan kepada sekelompok anak yang tidak dapat memecahkan masalah belajar sendiri, yaitu mereka yang hanya dapat solve problem with help. Guru perlu menyediakan berbagai jenis dan tingkatan bantuan yang dapat memfasilitasi anak mereka dapat memecahkan masalah yang dihadapinya, maka ini disebut sebagai cognitive scaffolding atau pedoman mengerjakan tugas, bagan/alur, gambar, langkah-langkah atau prosedur melakukan sesuatu, pemberian balikan dan sebagainya.
Bimbingan atau bantuan dari orang dewasa atau teman yanglebih kompeten sangat efektif untuk meningkatkan produktivitas belajar. Bantuan bantuan tersebut tentunya disesuaikan dengan konteks sosio-kultural atau karakteristik anak. Bimbingan bermanfaat untuk memahami alat-alat semiotic seperti bahasa, tanda, dan lambang-lambang.
Penerapan dikelas
Pada mata pelajaran Geografi, ada bahasan mengenai persebaran pendududk. Disini saya sebagai guru, memberikan tugas masing-masing siswa untuk mendapatkan data kependudukan di daerah sekitar (Kota Binjai), namun kenyataanya terdapat siswa yang kurang mengerti prosedur pengambilan data kependudukan. Sebagai seorang guru, saya memberikan kepada siswa untuk berdiskusi dengan teman sebayanya.
4 Teori Elaborasi dan penerapannya didalam kelas
Teori elaborasi mempreskripsikan cara pengorganisasian pembelajaran dengan mengikuti urutan umum ke khusus/ rinci dimulai dengan menampilkan epitome (srtuktur isi bidang studi yang dipelajari), kemudian mengelaborasi bagian-bagian yang ada dalam epitome secara lebih rinci. Konteks selalu ditunjukkan dengan menampilkan sintesis secara bertahap.
Teori elaborasi dapat dikatakan sebagai “Teacher Centre ” yaitu guru yang banyak menyajikan berbagai masalah
Komponen strategi teori elaborasi ada 7 komponen yaitu:
(1) Urutan elaborasi yaitu dimulai dari yang umum ke hal-hal yang khusus
· Ide umum yang digambarkan tidak hanya meringkas ide yang ada yaitu menyajikan bagian kecil ide yang telah dipelajari dalam kelas, menyajikan secara konkret, penuh arti, pada tingkat aplikasi.
· Tipe materi tunggal, yaitu konsep, prosedur dan prinsip.
(2) Urutan prasyarat belajar (learning prerequisite) adalah struktur yang menunjukkan fakta atau ide yang harus dipelajari sebelum mendapatkan ide yang baru.
· Komponen kritis pada konsep yaitu mengenal atribut dan hubungan diantaranya
· Komponen kritis pada prosedur adalah langkah yang digunakan dalam deskripsi yang lebih detil pada tindakan, langkah yang digunakan dalam konsep yang berhubungan dengan tindakan.
(3) Membuat ringkasan/ rangkuman. Meringkas adalah komponen strategi yang memberikan : a) penyataan singkat pada tiap masalah/ ide dan fakta yang telah dipelajari, b) contoh referensi untuk setiap masalah/ ide, c) beberapa diagnose. Tes praktek untuk diri sendiri untuk tiap masalah/ide.
Ada dua macam ringkasan dalam tahap elaborasi :
· Ringkasan dari dalam, yang dating pada setiap akhir pelajaran dan ringkasan hanya dari ide dan fakta yang telah dipelajari
· Kumpulan ringkasan, ringkasan dari semua fakta dan ide yang telah dipelajari sepanjang dalam kumpulan materi pelajaran yang dipelajari siswa. Sekumpulan pelajaran adalah beberapa pelajaran, ditambah pelajaran yang dielaborasi, ditambah beberapa pelajaran lain yang dielaborasi.
(4) Sintesa adalah strategi untuk menghubungkan dan menggabungkan kumpulan, konsep, kumpulan prosedur, kumpulan prinsip. Dalam pembelajaran sangat penting menggabungkan dan menghubungkan materi/ ide yang telah dipelajari seperti :
· Memberikaan macam-macam pengetahuan yang bernilai kepada pelajar
· Memberikan fasilitasi pengertian yang mendalam pada individu melalui perbandingan dan perbedaan
· Menambah efek motivasi dan keberartian pada pengetahuan baru
· Menambah ingatan dengan menambah kreasi yang berhubungan dengan pengetahuan baru dan diantara pengetahuan baru dengan siswa yang relevan dengan pengetahuan sebelumnya.
(5) Analogi yaitu komponen strategi yang penting dalam pembelajaran karena ini akan membuat lebih mudah untuk mengerti masalah/ ide baru dengan menghubungkannya dengan masalah/ ide yang sudah dikenal.
(6) Pengaktif strategi kognitif meliputi kecakapan belajar dan kecakapan berfikir yang digunakan secara menyeluruh pada materi. Ada dua cara untuk mengaktifkan strategi kognitif yaitu :
· Dengan merancang pembelajaran sedemikian rupa sehingga pebelajar dipaksa untuk menggunakannya secara tidak sadar (embedded strategy).
· Dengan menyuruh pebelajar menggunakannya (detached strategy).
(7) Control belajar
Prinsip –prinsip model elaborasi
a) Penyajian kerangka isi (epitome)
b) Elaborasi secara bertahap
c) Bagian terpenting disajikan pertama kali
d) Cakupan optimal
e) Penyajian pensintesis secara bertahap
f) Penyajian jenis pensintesis
g) Tahap pemberian rangkuman
Langkah-langkah pembelajaran yang diorganisasikan dengan model elaborasi
a) Penyajian kerangka isi
b) Elaborasi tahap pertama
c) Pemberian rangkuman dan sistesis eksternal
d) Elaborasi tahap kedua
e) Pemberian rangkuman dan sintesis eksternal
f) Pada tahap akhir pembelajaran, disajikan kembali kerangka isi untuk mensintesis keseluruhan isi bidang studi yang telah dipelajari
Menyajikan epitome · Strategi motivasional · Analogi · Prasyarat belajar · Struktur isi · Struktur pendukung |
EPITOME
Menyajikan elaborasi bagian yang lain dalam epitome |
Menyajikan elaborasi salah satu bagian dari epitome |
Menyajikan rangkuman dan sintesis |
Menyajkan elaborasi bagian yang ada dalam elaborasi tahap pertama |
Menyajikan rangkuman dan sintesis |
ELABORASI
TAHAP PERTAMA
ATAU
ELABORASI
ATAU DAN SETERUSNYA
DAN SETERUSNYA
CONTOH :
PENGANTAR AKUNTANSI SEMESTER 1
· STRUKTUR DASAR AKUNTANSI · LAPORAN KEUANGAN · TAHAPAN PENCATATAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA |
STRUKTUR DASAR AKUNTANSI · PENGGOLONGAN PERUSAHAAN · PENGGOLONGAN TRANSAKSI KEUANGAN · KONSEP DAN PRINSIP AKUNTANSI · AKUN · KODE AKUN · BENTUK AKUN · PERSAMAAN AKUNTANSI |
EPITOME
PENGGOLONGAN PERUSAHAAN |
Menurut badan hukumnya, perusahaan terdiri atas perusahaan perorangan, persekutuan, perseroan terbatas dan koperasi |
Menurut jenis kegaiatannya, perusahaan terdiri atas perusahaan jasa, perdagangan dan manufaktur |
Tes kematangan |
PENGOLONGAN TRANSAKSI KEUANGAN |
Menurut pihak yang melakukannya transaksi dibedakan menjadi transaksi intern dan eksteren |
Menurut sumbernya, transaksi dibedakan menjadi transaksi modal dan transaksi usaha |
Dalam akuntansi, perusahaan dapat dibedakan dapat dibedakan menurut jenis kegiatan, bentuk badan hukumnya. Transaksi keuangan dapat dibedakan menurut pihak yang melakukan dan sumber transaksi |
Tes kemampuan verbal |
Persamaan akuntansi harus mensyaratkan bahwa harta harus sama dengan kewajiban ditambah modal H = U + M |
Pemberian kode akun dilakukan dengan kode nimerial, decimal, mnemonic, kombinasi huruf dan angka serta kode tambahan |
PERSAMAAN AKUNTANSI |
BENTUK AKUN |
Setiap akun terdiri atas pos-pos yang jumlahnya tergantung pada skala operasi perusahaan |
KODE AKUN |
Akun terdiri atas akun harta, utang dan modal |
Beberapa konsep dan prinsip akuntansi adalah konsep kesatuan usaha, kesinambungan, standar moneter, harga perolehan, periode akuntansi, penetapan beban, pendapatan dan objektivitas |
PENGGOLONGAN AKUN |
KONSEP DAN PRINSIP AKUNTANSI |
5. Component Display Theory karya Merril
CDT merupakan penggabungan teori belajar mengajar yang berlandaskan pada perpektif teori yaitu : teori behavior, teori kognitif, dan teori humanistic. CDT hanya berkaitan dengan ranah kognitif dan mengcu pada tingkat pembelajaran mikro. CDT merupakan teori di satu pihak dan serangkaian konsep-konsep yang mendeskripsikan kondisi, metode dan hasil pembelajaran. CDT mengacu pada penggunaan model guna mencapai tujuan pembelajaran. Klasifikasi tujuan pembelajaran berdasarkan pada dua dimensi hasil belajar yaitu
1. Tipe isi (fakta, konsep, prosedur dan kaidah atau prinsip
2. Tingkat unjuk kerja yang diharapkan (mengingat, menggunakan dan menemukan)
Hal yang signifikan dalam CDT adalah Kemampuan untuk memungkinkan timbulnya kendali belajar pebelajar (learner control), CDT memaparkan satu strategi penyusunan pembelajaran sedemikian rupa, agar pebelajar dengan mudah dapat memilih dan menggunakan komponen strategi dan paling disukai yang sesuai dengan “trait” dan “state” pebelajar. Cara ini, pembelajaran tidak saja membuat belajar lebih mudah karena pembelajaran mengarah menjadi “individualized” bagi setiap pebelajar, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pebelajar untuk mempelajari dan menggunakan strategi belajar yang akan memberikan banyak makna, bila menghadapinya kurang terstruktur.
Penerapan dikelas dengan menggunakan CDT
Guru memberikan materi pelajaran dengan menggunakan strategi pebelajaran yang dapat menarik minat pebelajar agar si belajar mempunyai kemampuan dalam mengendalikan belajarnya. Baik dalam menetapkan isi ajaran yang akan dipelajari, maupun strategi belajar yang disukainya.
Contoh :
Jika kami merancang pelajaran yang lengkap pada kependudukan pada mata pelajaran antroposfer
· Tujuan-tentukan sebuah data kependudukan (ingat-gunakan)
· Umum- definition (atribut hubungan)
· Instance- contoh (atribut, representative)
· Praktek umum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar