1) Mengapa seorang ilmuan memerlukan pengetahuan pendekatan sistem dan jelaskan peran MODEL dalam teori sistem?
Jawaban :
Pendekatan sistem adalah cara berpikir dengan mempergunakan konsep sistem dalam objek yang ditelaah dideskripsikan secara sistematik atau sistemik. Pendekatan sistem disebut juga berpikir menurut sistem, berpikir menurut sistem merupakan jalan yang ditempuh untuk mengemukakan suatu pendapat yang biasanya mengikuti suatu pola tertentu yang logis dan berurutan.
Pendekatan sistem melibatkan penggunaan berbagai teknik untuk mempelajari berbagai macam permasalahan (sebagai suatu sistem), secara lebih menyeluruh daripada bagian demi bagian secara terpisah sehingga dengan adanya pendekatan sistem kita akan mampu memecahkan masalah lebih sistematis dan sistemik dengan tetap terfokus pada tujuan semula yang ingin dicapai. Dengan demikian upaya pemecahan masalah didasarkan pertimbangan bahwa masalah yang dihadapi itu diasumsikan sebagai suatu sistem, sehingga dengan memahami sruktur, proses, umpan balik, dan karakteristik dari sistem yang dihadapi kita akan dapat menyelesaikannya secara lebih sistematis, sistemik dan efektif.
Sherwood (2003) menyatakan seorang ilmuan harus mengetahui pengetahuan tentang pendekatan sistem, karena :
a) Bahwa suatu masalah timbul karena adanya lebih dari satu sebab atau situasi, sehingga diperlukan beberapa alternative pemecahan masalah yang potensial yang perlu dipertimbangkan
b) Bila kita ingin memahami suatu sistem, termasuk untuk bisa memprediksi perilakunya, maka kita perlu mempelajari sistem secara keseluruhan. Bila kita pelajari bagian demi bagiannya secara terpisah ini sama saja mengabaikan keterkaitan dari bagian-bagian yang ada dalam sistem itu akibatnya kita tidak akan dapat memahami perlakuan dari sistem itu secara utuh
c) Demikian pula bila kita ingin mempengaruhi atau mengendalikan perilaku suatu sistem, maka kita harus bertindak di atas sistem itu secara keseluruhan. Bila kita melakukan tindakan hanya kepada salah satu bagiannya jangan berharap bahwa dampak tindakan kita tadi tidak akan mempengaruhi kepada bagian yang lain, karena sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan.
d) Berpikir sistemik akan membantu seorang ilmuan untuk berpikir secara menyeluruh (holistic) dalam menghadapi situasi-situasi yang kompleks. Berpikir sistem akan dapat memberikan kemampuan melihat kejadian-kejadian individual dalam konteks yang lebih besar dimana kejadian tadi merupakan salah satu bagian dari suatu permasalahan yang lebih besar, dan memahami hubungan antara kejadian-kejadian yang satu dengan yang lain yang kelihatannya terpisah dalam ruang dan waktunya.
Model adalah rancangan struktur dalam bentuk kecil yang dapat diperbanyak dan dikembangkan yang merupakan penyederhanaan suatu sistem, Model seringkali dipergunakan untuk mempelajari sistem. Input atau masukan adalah kekuatan yang diperoleh dari lingkungan yang mempengaruhi sistem politik. Lingkungan ( environment ) adalah semua kondisi atau keadaan yang dianggap sebagai eksternalitas terhadap lingkup sistem politik. Sistem politik adalah kelompok dari struktur dan proses yang saling berkaitan yang mempunyai kewenangan dalam mengalokasikan nilai – nilai untuk suatu kelompok masyarakat. Output atau keluaran adalah alokasi nilai yang otoritatif dari suatu sistem, yang merupakan kebijakan publik.
Teori Sistem ini menggambarkan kebijakan publik sebagai suatu output dari sistem politik. Konsep Sistem di sini menunjukkan adanya serangkaian institusi dan aktivitas dalam masyarakat yang dapat diidentifikasi yang berfungsi mentransformasi permintaan ( demand ) kedalam keputusan otoritatif yang memerlukan dukungan ( support ) dari keseluruhan masyarakat.
Konsep sistem juga menunjukkan bahwa elemen dalam sistem saling terkait, bahwa sistem dapat merespon terhadap kekuatan di dalam lingkungannya untuk menjaga keberlangsungan sistem itu sendiri. Permintaan terjadi manakala individu atau kelompok merespon terhadap jkondisi lingkungan yang nyata atau dianggap nyata, untuk mempengaruhi kebijakan publik. Dukungan ( support ) ada manakala individual atau kelompok menerima outcome dari pemilihan, menaati hukum, membayar pajak, dans ecara umum setuju terhadap keputusan politik. Jadi sistem akan bisa berlangsung terus manakala ia :
Ø menghasilkan output yang memuaskan
Ø berakar dalam terhadap sistem itu sendiri
Ø menggunakan atau mengancam untuk menggunakan kekuatannya terhadap masyarakat.
2. Istilah system secara umum berarti benda, peristiwa, kejadian atau cara yang terorganisasi yang terdiri atas komponen-komponen atau bagian-bagian yang lebih kecil dan dan seluruh komponen/bagian tersebut secara bersama-sama berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu. Berikut ini adalah suatu contoh komponen sistem yang secara bersama-sama berfungsi untuk mencapai tujuan
Jawabannya :
Sistem | Komponen | Tujuan |
| Pendidik/Guru, Siswa, Media, Tujuan, Metode, Bahan ajar, Kondisi, sumber-sumber belajar, Hasil Belajar/Evaluasi Kurikulum, Program Pengajaran. Tenaga Kependidikan, Siswa, sarana dan prasarana, (Gedung dan Fasilitas), Dana/keuangan, Dinas Pendidikan, lembaga pendidikan. Gedung sekolah, dewan sekolah administrator, staf, siswa, guru | Ø Melatih siswa agar memiliki kemampuan tinggi Ø Mengajarkan keterampilan dasar bagi siswa Ø Memberikan jaminan kepada lulusan Ø Mengembangkan potensi diri, memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya dan masyarakat, bangsa dan Negara Terjadinya transformasi ilmu kepada peserta didik sehingga peserta didik memiliki kecerdasan serta keterampilan yang berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat. |
3. Jika suatu sekolah selalu disoroti masyarakat karena kualitasnya rendah, dan anda sebagai perencana diajak untuk meningkatkan kualitas sekolah tersebut agar bisa menjadi sekolah unggulan. Jelaskan upaya apa yang bisa anda lakukan agar hal tersebut menjadi kenyataan, gunakan pendekatan sistem dalam memecahkan masalah tersebut.
Jawaban :
Rendahnya kualitas suatu sekolah menjadi permasalahan umum yang banyak dihadapi oleh para kepala sekolah dan tenaga pendidiknya. Dalam kasus ini apabila saya sebagai perancang sekolah tersebut, maka berpikir secara sistemik menjadi pokok permasalahan yang harus dipecahkan. Apakah rendahnya kualitas disebabkan fasilitas dan infrastruktur yang tidak memadai, atau memang sumber daya manusia (SDM) sekolah yang harus dibenahi, karena secara fasilitas dan infrastruktur sudah sangat bagus.
Disini, saya mencoba mengawali problem solver-nya melalui model pendekatan sistem versi Kaufman.
Dalam metode ini, input merupakan bahan mentah atau sumber daya. Dalam mengatasi masalah diatas, kita mencoba melihat input atau siswa-siswa yang masuk di sekolah tersebut. Apakah siapa saja bisa masuk, tanpa proses penyaringan kemampuan awal ? Sehingga perlu dirumuskan ulang beberapa hal berikut :
Ø Proses seleksi kemampuan
Ø Seleksi minat dan bakat
Ø Menganalisa kemampuan awal siswa (entry behavior)
Proses adalah subsistem organisasi yang mentransformasikan input menjadi produk. Proses disini adalah belajar mengajar antara guru dan siswa. Bagaimana PBM berlangsung ? apakah telah dilakukan oleh para guru yang profesional dan kompeten ? apakah sudah terjadi keseimbangan antar komponen pelaksana pendidikan dalam PBM?.
Produk merupakan hasil transformasi dari input yang masih berupa output tahap awal. Produk adalah yang telah diberikan seperangkat pembelajaran yang siap untuk diaplikasikan. Idealnya setiap siswa yang telah menyelesaikan seperangkat pembelajaran akan mampu mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya sesuai dengan bidang masing-masing. Namun jika terjadi kendala, maka harus dilakukan analisis.
Output adalah hasil akhir dari proses, yakni siswa yang kompeten itu sendiri. Sedangkan outcome adalah dampak yang diterima oleh sistem dari outputnya atau tanggapan atau reaksi pengguna atau lingkungannya kepada output dari sistem, misalnya rasa puas atau kecewa dari para orang tua siswa, manfaat atau kerugian kepada masyarakat. Perspektif yang hanya mencakup dari input sampai output, dianggap baru bersifat komprehensif, sedangkan perspektif yang holistik harus mencakup mulai dari input sampai dengan outcome.
Sedangkan proses pembenahan melalui analisi visi-misi, dan fungsi sekolah sebagai berikut :
A. Menentukan Tujuan Program
1. Visi
Ø Berkualitas dan berpretasi
Ø Bermoral dan berakhlak
Ø Terampil dalam kemandirian dan seni
2. Misi
Ø Melaksanakan proses pembelajaran secara efektif
Ø Membantu siswa untuk menemukan bakat yang ada dalam dirinya
Ø Mengembangkan seluruh kemampuan siswa yang dapat membangun kreativitasnya
Ø Membantu siswa untuk membentuk kepribadian beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
3. Tujuan Sekolah
Ø Mengoptimalkan daya guna Perpustakaan Sekolah.
Ø Memaksimalkan sistem pendataan/administrasi sekolah
Ø Memperlancar program kerja Gugus Depan (Gudep) SMA
Ø Mengefektifkan pelaksanaan kegiatan Ekstra kurikuler
B. Identifikasi Fungsi Sasaran
No | FUNGSI | FUNGSI INTERNAL | FUNGSI EKSTERNAL |
1 | Fungsi proses belajar mengajar agar dapat menghasilkan keluaran yang berkualitas | 1. Siswa 2. Motivasi diri | 1. Keinginan siswa 2. Dorongan dari orang tua |
2. | Fungsi pendukung ekstra kurikuler | 1. Siswa 2. Guru | 1. Keinginan siswa 2. Kerjasama antara guru dan orang tua |
3 | Fungsi sarana dan prasarana | 1. Buku piket 2. Buku referensi 3. Alat Laboratorium 4. Perpustakaaan 5. Alat peraga | 1. Bantuan dari donatur 2. Bantuan dari orang tua 3. Bantuan dari alumni 4. Bantuan dari pemerintah kota 5. Kerjasama dengan pengembang atau perencana sekolah |
C. Analisis program dari alternatif-alternatif dari segi efektif dan efisiensi.
Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Treathment) sebagai analisis singkat kesiapan fungsi
Sasaran ke : A. Siswa-siswi
B. Guru dan pegawai
D. Alternatif Yang Paling Efektif Dan Efisien, Mengidentifikasi Kegiatan Kegiatan Yang Akan Dilakukan, Gambaran Dalam Jaringan Kerja Mulai Persiapan Sampai Selesai, Serta Waktu Setiap Kegiatan.
1. Alternatif langkah-langkah pemecahan persoalan
a. Peningkatan kompetensi guru
1) Pendaataan guru mata pelajaran
2) Memotifasi guru untuk meningkatkan prestasi
3) Mempersiapkan sumber pustaka untuk kepentingan guru
4) Mengoptimalkan kinerja guru
b. Penyusunan silabus
1) Menyusun daftar mata pelajaran
2) Mendata guru setiap mata pelajaran
3) Melengkapi sarana dan prasarana
4) Mendatangkan tutor dari dinas pendidikan
5) Pelaksanaan kegiatan
c. Penyusunan perangkat penilaian berbasis kopetensi
1) Menyusun daftar mata pelajaran
2) Menata guru setiap mata pelajaran
3) Melengkapi sarana dan prasarana
4) Mendatangkan tutor dari dinas pendidikan
5) Pelaksanaan kegiatan
2. Rencana dan program peningkatan mutu
Program Kerja I
Sasaran 1 : Meningkatkan kemampuan setiap guru di dalam program belajar mengajar
Rencana 1 : Peningkatan Kompetensi Mutu
Rincian Program :
1. Pendataan guru mata pelajaran
2. Motivasi guru untuk meningkatkan prestasi
3. Mempersiapkan sumber pusaka untuk kepentingan guru
4. Mengoptimalkan kerja guru.
Program Kerja II
Sasaran : Semua guru mampu menysun silabus
Rencana : Penyusunan silabus
Rincian program :
1. Menyusun daftar mata pelajaran
2. Mendata guru setiap mata pelajaran
3. Melengkapi sarana dan prasarana
4. Mendatangkan tutor dari dinas pendidikan
5. Pelaksanaan kegiatan
Program kerja III
Sasaran : Semua guru dapat menyusun perangkat penilaian berbasis kompetensi
Rencana : Penyusunan perangkat penilaian berbasis kopetensi
Rincian program :
1. Pengadaan guru mata pelajaran
2. Pengelompokan guru mata pelajaran
3. Penyusunan program
4. Melengkapi sarana dan prasarana
5. Pelaksanaan kegiatan MGMP
Program kerja IV
Sasaran : Fasilitas Guru MGMP
Rencana : Memfasilitasi MGMP
Rincian Program :
1. Pendataan guru mata pelajaran
2. Pengelompokan guru mata pelajaran
3. Menyusun program
4. Melengkapi sarana dan prasarana
5. Melaksanakan kegiatan MGMP
Program kerja V
Sasaran : dan para guru
Rencana : Menumbuh kembangkan kreatifitas siswa
Rincian program :
1. Pendataan siswa
2. Tempat pelatihan
3. Pendataan guru pembimbing
4. Pembuatan jadwal pelaksanaan
5. Melengkapi sarana dan prasarana
6. Pelaksanaan kegiatan
Program kerja VI
Sasaran : Perpustakaan sekolah
Rencana : Pengadaan ruang perpustakaan
Rincian program :
1. Bentuk / model perpustakaan
2. Pengadaan bahan bahan bangunan
3. Menyusun jadwal kerja
4. Menetapkan upah kerja
5. Pelaksanaan kerja.
4. Di dalam suatu sistem yang kompleks seperti sistem pendidikan terdapat struktur hirarki sistem yaitu : sistem, subsistem, dan suprasistem. Bagaimana anda memberikan batasan ketiga sistem tersebut serta berikan contohnya !
Jawabannya :
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berhubungan dan saling bergantung dan membentuk satu kesatuan yang utuh.
Suprasistem, adalah sistem yang lebih besar dari dari sebuah sistem. Supra sistem terdiri dari beberapa sistem-sistem.
Subsistem, adalah bagian dari sistem atau kumpulan dari bagian bagian yang lebih kecil yang membentuk suatu sistem.
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :
Ø Komponen-komponen
Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :
ü Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.
ü Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.
Ø Batas sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.Ø Lingkungan luar sistem
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem .
4. Gambar berikut ini memberi makna seribu kata. Anda diminta untuk menganalisis misi dan fungsi dari gambar tersebut (identifikasikan faktor penyebab masalah dan upaya mengatasinya)
Jawabannya :
Faktor penyebab masalah adalah :
Buruknya fasilitas dan sistem infrastruktur yang mendukung proses penyelenggaraan pendidikan.
Solusi pemecahan :
Merekonstruksi dan membangun infrasturktur baru dengan bantuan program PNPM peduli sekolah atau program bantuan dana pendidikan lainnya, kemudian penetapan visi, misi, analisis fungsi sekolal tersebut”
Secara konseptual perbedaan antara analisis misi dan analisis fungsi adalah sebagai berikut:
Analisis misi | Adalah suatu proses yang didasarkan pada perencanaan yang dapat dilakukan untuk melihat jauh ke depan, mengantisipasi berbagai kejadian, mempersiapkan berbagai peluang, menyusun peta kegiatan secara berurutan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun perencanaan yang dimaksud adalah proses sistematis untuk mengambil keputusan tentang apa yang dilaksanakan, mengapa dilaksanakan, bagaimana melaksanakan, sumber daya yang terlihat, tujuan yang hendak dicapai dan rentang waktu yang dibutuhkan serta segala resiko dan kemungkinan terjadi. |
Analisis fungsi | adalah proses pemecahan sesuatu dalam beberapa bagian komponen untuk diidentifikasi guna mengetahui kontribusi masing-masing komponen dalam mencapai suatu tujuan. Atau dengan kata lain analisis fungsi dilakukan sebagai suatu proses evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan suatu sistem melalui proses analisis. Analisis fungsi ini dapat dilakukan dalam suatu sistem yang membutuhkan penambahan ataupun peningkatan dalam pencapaian suatu tujuan. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar